Monday 22 March 2010

Cerita tentang dia 6 [Khabar yang dinantikan]

Sambungan Cerita tentang dia 1, 2, 3 4 dan 5 [Sile bace 5 posts sebelum ini untuk mendapat maklumat awal cerita ini]

kepada yang telah membaca.. teruskan... semoga bermanfaat....

*************************

Dengan nama Allah yang Maha Penyayang lg Maha Pengasih.

Semoga setiap kita sentiasa dalam rahmat kasih dan perlindungan ALLAh swt...

Pepatah melayu kate, ‘Penantian itu satu penyiksaan...’

Saya kate, ‘Siksa tak nak tunggu saya update blog or cerita ni???’ (“,)

Huhuhu.... mohon maaf.. kerana mengambil masa 2 minggu untuk meneruskan perkongsian cerita ini. Alhamdulillah, baru selesai beberapa perkara-perkara penting... dan Alhamdulillah, baru diberi kesempatan untuk meneruskan sharing cerita ini.. i-allah...

Selamat membaca! Semoga bermanfaat...!

****************************

Masa berlalu pergi pantas sekali. Tempoh masa kursus Karla telah tamat. Karla tidak lagi tinggal bersama kami di Beit Nurul Jannah, dan Karla telah berpindah ke rumah Abdullah. Rumah Abdullah? Ya, rumah budak lelaki Afghanistan itu. Walaupun tak ingin bersangka, tapi jauh di sudut hati saya, saya amat sedih setelah mengetahui berita itu. Mana taknya, masih teringat-ingat saya akan perbualan kami yang lepas. Apakah Karla akan melonggarkan prinsipnya? Apakah Abdullah ini benar-benar serius dengan Karla? Astaghfirullah...

Saya mohon perlindungan Allah dari bisikan syaitan yang direjam untuk diri saya dan diri mereka. Saya tak tahu mengapa, hati saya amat kasihkan mereka. Meskipun mereka tak punya apa-apa kaitan darah dengan saya, DIa MAHA TAHU, amat kuat sekali perasaan saya untuk mendoakan mereka diberi-Nya Hidayah serta dijauhkan dari azab siksa-Nya yang amat pedih. Ya ALLAH, berkatilah perasaan ini.. yang aku sendiri tak tahu mengapa aku begini..

********************

Suatu malam, sedang saya menghadap laptop untuk menguruskan beberapa hal secara online, pintu bilik saya diketuk. Tanpa menyangka siapa-siapa, sayapun menyuruh hamba Allah itu masuk;

‘Yes, please come in.. pintu tak kunci...’

Tiba-tiba, ‘Maryam, are you in?’

Aku teruja. Itu suara Karla. Lekas-lekas aku membuka pintu.

‘Oh yes... yes.. dear... How are you, Karla..? Como estes? (Bahasa Spanish yang diajarnya)’

‘Oh.. great... Bien.. bien, gracias...’ katanya sambil tersenyum tawa.

‘Oh.. Maryam, I’m going tomorrow..’ nada suaranya berubah sayu, tapi seakan dia tak mahu menunjukkan rasa sedihnya.

‘Mm...Do you have my little bag?’

‘Oh yes.. here you are..’ Saya menghulurkan bagnya yang tertinggal tempoh hari.

Smbil membalas pandangan sayunya saya berkata, ‘Erm.. Karla... are in rush now?’

‘No.. I come here to see you.. Yea.. the guys are preparing dinner for me...but, I’m not in rush..’

‘Oh, great.. Would you like to come in?’

‘Oh.. I love to.. thanks Maryam.’

Karla pun masuk dan seperti sebelum ini, kami akan duduk di atas katil dan bersedia untuk saling berkongsi dan saling mendengar. Dalam hati saya, saya tidak punya apa-apa ‘expectation’ tentang apa yang ingin Karla kongsikan kali ini. Tapi saya bersyukur.. Karla sudi bersembang lagi sebelum dia berangkat pergi.

‘How’s your day recently? The time seems so fast.... I haven’t met you for some times, and now.. you are going back already...’

Karla tersenyum. ‘Yea.. it seems like last night you treat us with the prawn soup and the yummy omelette..’

‘Aha....the spicy soup...? And, Fernanda was terribly suffered for it...’

‘Ha ha ha ha.. yea.... she did... but, the omelette was delicious...’

‘Thanks, Karla.. Yea.. I’ll be missing you..’

‘Oh.. me indeed... Maryam.. thanks for being so kind to me..’

Saya tersenyum. ‘I did nothing to you, dear.. You are being so kind to yourself and others... Many people loves you.. and May God bless you..’

‘You know... despites all the fun I had last week... most of the time.. I could’t stop thinking what you’ve told me before. You know.. about the God.. and everything.. Especially last night... and I told myself, I’ve to see you tonight.. I’ve got to know more... at least a little bit more...’

Aku terkesima dan segera beristighfar... Subhanallah.. tak sangka dia masih kuat untuk meneruskan pencariannya.. Alhamdulillah..

‘You know.. Abdullah.. last night we had a long talk about religion. I din know how we suddenly came into it... but I think it was because.. you know.. he was still trying to beg me again for *** again... as usual... and I kept ignoring him and telling him what I told you before... If he is my legal husband, then no problem.. but he is not... yet, I’m not going to think about marriage till I understand myself.. and of course.. like I told you.. nothing allow me to understand myself until I have a firm belief on religion or on a way of life...’

Subhanallah, Alhamdulillah. Segera saya kerapkan tasbih dan tahmid apabila mendengar bicara Karla. Dia benar-benar berpegang teguh pada prinsipnya itu. Semoga Allah menunjukinya ke jalan yang benar... ‘Ya ALLAH... tunjukkanlah kami ke jalan-Mu yang lurus.. Jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat, bukat jalan orang-orang yang Engkau murka..dan bukan juga jalan orang-orang yang sesat...’ doa saya dalam hati..

‘Then, last night, when he tried asking me again... you know what I said to him...?’

Saya mengangkat kening dan menggeleng-gelengkan kepala.

‘Abdullah, aren’t you a Muslim? Aren’t you supposed not to do such thing? Aren’t you afraid of God? Aren’t you supposed to protect yourself from the hellfire?’

‘Subhanallah... You said such thing??’

‘Yea.. I did.... and he was like so fascinated.. and he turned quite and said nothing at all.’ Karla berkata sambil tersenyum, mungkin me’reflect’ kejadian malam itu.

‘Karla....masya-allah.. masya-allah... May God Bless you... But.. how.. how you know those things... Subhanallah... Karla... did I miss anything before...???’

‘Oh.. it’s actually... well... you know.. the Quran verse you gave to me... I did show to him.. and.. I think... that’s made us talk about Islam and other religion lots more.. I did share about what you say to Abdullah... and, yea... he told me the same.. Yet.. He elaborated more... Hmm... but.. I don;t know... whether I should believe him or not.... you know him right... I rather listen to you than him.. cause I don’t want to be bluffed... hihihi...’ katanya dengan nada berjenaka.

‘Oh... Alhamdulillah.. Thank God.. the verse... Oh... you can share with me what he told then... may be I can tell you whether it’s absolutely accurate or not...’ sambil tersenyum, aku pun membalas jenaka Karla, tanda setuju dengan pendapatnya yang si pakcik Afghanistan sorang ni... memeningkan kepala kami...

‘lot’s of things we talk about.. but, I like when he said.. you know.. like you said... which I can say that I hardly found people in other religion will say as such.... Abdullah told me that... He loves Islam... and he proud to be a muslim.... although he knew he is not a good one.. but... He said.. if he was given choices to choose other religion.. no doubt... he will still want to choose Islam...’

‘when i asked why... he told me that... Islam is not just a religion.. it’s a way of life... it encompasses everything... and... I love when he told me the same thing as you told me... about the nature of God which is so simple and so convincing as compared to other religion... he said that he agreed what you told me... cause... he also said.. the ONENESS of GOD in ISLAM made his heart become peaceful. It’s just so simple.. The GOD is one.. HE knows everything and wants the best for everyone.. HE wants no harm to humanity.. HE is the most Just.... although Abdullah said to me.. he is not a good muslim.. but he loves ISLAM very much...’

‘Subhanallah.. bagus juga pakcik Abdullah sorang ni....’detik hatiku.

‘He also did tell me about few things Muslims did as their thankfulness to the GOD for HIS BLESSINGS and GIFTS... they pray... yea.. he told me that he left the prayers so long time ago.. but, he knows.. praying has so much wonders in it... he said.. it’s because he is here... in this country.. he has changed so much... he left what he did in his country... you know Maryam... he said he behave differently in his country...’

Aku tersenyum dan membalas dengan nada jenaka ‘aha... some more excuses...don’t you think so...? God is not only in Afghanistan... God sees him at everywhere.. judge him in any where... ’

‘Yea.. absolutely.. and I told him about you and your friends... I said that... how come... Maryam and her friends can still keep praying??? They are just like you... living in this country... studying almost the same thing.... Teaching English... and, yea.. he said.. oh yes.. ‘I am just so lazy... to wake up in the morning and do the praying.. it was so that and so this....’ you know how he is, don’t you....???’ katanya sambil tertawa.

Aku juga turut tertawa... ada juga bisikan hatiku berbunyi, ‘memang betul punye betul la pakcik Abdullah sorang ni... bila la nak insaf...’ tapi ada juga berbunyi, ‘Astaghfirullah.. Maryam... patutnya kamu bersyukur.. Allah masih perlihara kamu... banyakkan istighfar dan merendah diri... bukannya rasa best atau bangga bila orang cakap macam tu...’


Ya Allah... itulah.. lemah betul diri ini... Alhamdulillah.. DIA masih izinkan imanku berbicara menyedarkan aku.

Tiba-tiba Karla memegang tanganku.. dan berkata...

‘You know Maryam.. I think.. My heart has been opened to what you BELIEVE... Islam.... cause.. everything in your religion just make sense to me.. I love to study more.. and learn more.... and, Maryam... thanks... you are a part of this.... ’

Masya-allah.. terpana aku mendengar katanya.. Cepat-cepatku aku kerapkan lagi istighfar, tasbih dan tahmidku.. SUngguh.. Inilah berita gembira yang sangat saya nanti-nantikan.. Segala puji bagi ALLAH.. Maha Suci ALLAh.. Tidak aku berbuat apa-apa melainkan segala-galanya dari ENGKAU... ENGKAU MAHA MEMILIH SIAPA YANG ENGKAU KEHENDAKI.. dan ENGKAU MAHA TAHU, siapa yang MAHU mencari-MU...

‘Me? Karla.. I did nothing... you are just a special person.. that HE gave me the precious chance to meet and to know... I’ll be missing you very much after this... believe me..’

‘Maryam, you know what Abdullah told me about your dressing? I love it.. but I don’t know whether it’s true or not...’

‘Aha.. what is it?’ Kataku sambil tersenyum.

‘He said that... Islam views Muslim ladies as high as it can.. that’s the reason.. GOD asks Muslim ladies to cover themselves in order to preserve their dignity and purity.. Abdullah said.. it’s like an apple... if you take off the skin... the apples will get rotten so easily... the fruit will turn black and no one will like to eat it.. as compared to the apple with nice skin... it looks fresher and more delicious.... that’s how Islam wants Muslim ladies to be.. well-protected.... well-preserved... as they supposed to be....


‘Oh.. gosh.. what a wonderful analogy he gave to you.. He was so brilliant..’

‘Yea... I love it... you know.. I love it very much... it just make sense you know.. and.. Maryam.. I want you to know that... it’ll be no surprise... if you find me one day... looking just like you... katanya sambil memandang tepat mata saya dengan wajah tersenyum penuh makna.

Subhanallah. Alhamdulillah. Allahuakbar. Tak putus-putus saya bertasbih, bertahmid dan bertakbir. Tak tergambar perasaan saya ketika itu. Saya hanya mampu membalas senyumannya dan berkata;

‘I love you, Karla. May the Lord of the earth and heaven guides us to HIS true way...’

‘Oh, Maryam.. you know that... Abdullah did ask me the same question like you asked me before.. what’s my view about God.. and.. I kind of trying to say what I said to you.. you know.. like.. I believe in a POWER... but I don’t really know who or what is it.. then... you know.... Abdullah hushed me off... he said, ‘shhhhh.... shhhhh.... Karla... say nothing from your mouth... but listen carefully to you heart....’ you actually believe.... believe in HIM... believe in HIS presence.... there is no other POWER but that is actually the GOD... the LORD of the WORLD... the Creator of heaven and the EARTH...’ I was like.. oh Gosh... his words really touched me.... and yea.. I know now.. actually.. I believe in GOD...kata Karla penuh nada keriangan dan kepuasan.

‘Now.. I just need to keep on reading.. and learning... about HIM.. and I think... I want to know more about the GOD in ISLAM... I don’t know... EVERYTHING in ISLAM just made sense to me... what you told, what Hilal told and what Abdullah told me about ISLAM... are all the same.. and are all made sense.... what a unique...!!!! I never experience such thing with other people in other religions.... All of you are proud to say that you are embracing a Belief because you choose to do so...not because your family or force or traditions..... I even talked to A**** (nama pelajar lelaki MA dari Chile)... why we never knew about this religion in CHILE... and you know.. both of us are interested to know and learn more about this.. ’

Alhamdulilah. Tak terkata apa saya, melainkan.. terus memanjantkan segala puja dan pujian kepada yang selayaknya... Cuma, sebagai sedikit usaha lagi.. saya...

‘Karla.. I LOVE you SO MUCHHH...!!!!!’

‘Karla... I wanna give you a book...I think it helps you to learn more.. to understand more about the belief in ISLAM... though it’s not my book... it’s Ummu’s... but I believe.. she’ll be more that happy if she knows that I’ve given it to you.... would you like to have it??’ kataku sambil menghulurkan buku NEVER PLEAD IGNORANCE oleh Harun Yahya.

‘OH... GOSHHH!! I love it.. love it very much... this is the book you showed me before, don’t you.. believe me.. believe me.. I will read it all along my journey to Preston... thank you.. thank you, Maryam... You are such a great person...’

‘And, Karla... I have few links to show you... you know that you’ll get lots and lots of info about ISLAM in the internet? Last two days... I even discovered a good website about ISLAM in Spanish language.. such a wonderful one! I’ll show you...’

Ya, tiga hari lepas.. Allah ketemukan saya dengan website ini, dan hati saya amat-amat teringatkan Karla. Moga-moga, website ini sedikit sebanyak membantu dia untuk terus belajar dan faham tentang DEEN-NYA ini, dan mana tahu... satu hari... benar-benar.. dia terpilih menjadi saudara Muslimah saya.. insya-allah..

‘Aha.. that’s great.. that’s great.... I would love to see it.. can I?’

‘Of course..’ Segera saya membuka link website tersebut.

‘Oh, great.. great... I love this link.. oh, gosh... it’s in Spanish.... look, look.. ******** (Karla bercakap dalam bahasa Spanish)... oh great..’

‘This man is an Argentinean... he has become Muslims... i can show you the link... but, Karla.. I want to show you a short and interesting video... an Australian become a Muslim.. HIS name is Ruben.. Abu Bakr... would you like to see it now? Cause... you might be hard to find time to watch it when you are in Preston....’

‘Oh great.. yes..please.. I would love to do so...’

Sayapun membuka link You Tube tersebut. Karlapun duduk di kerusi saya dan bersedia untuk menonton video selama 14 minit 21 saat itu.



[terpaksa disambung lagi kerana post kelihatan terlalu panjang, insya-allah, kali ni, sambungan akan dilakukan sesegera mungkin]




Sunday 7 March 2010

Cerita tentang dia 5 [Bapa kepada anak-anak kita]

Sambungan Cerita tentang dia 1, 2, 3 dan 4 [Sile bace 4 posts sebelum ini untuk mendapat maklumat awal cerita ini]

Kepada yang telah membaca..

Pertama, harus saya ingatkan kepada semua, cerita ini cerita benar.. bukan cerita rekaan. Jadi, apa yang tulis di sini adalah usaha kecil saya bersama dengan kekuatan dari ALLAH swt dan kelemahan dan kekurangan saya untuk menceritakan setepat mungkin seperti apa yang berlaku. Insya-allah. Selain itu, mohon pembaca bersabar untuk menanti ‘sambungannya’.. Ya la.. Andai rekaan, boleh saja saya cipta ‘ending’nya sendiri.. insya-allah.. tapi, apabila cerita benar.. hanya kepada-Nya kita serahkan pengakhirannya.. ye tak? (‘’,)

Anyway... Alhamdulillah, sambungannya begini...

************

Masa berlalu. Tinggal beberapa hari lagi Karla akan pulang. Tak dinafikan, setiap hari yang berlalu, hati saya tertanya-tanya, apa perkembangan dia.. Apakah dia telah lupa dan tewas pada ‘nafsu’ yang memang sahaja sentiasa menghalang manusia dari dekat dengan kebenaran? Apakah apa yang sampaikan tempoh hari tidak cukup untuk ‘membantu’ dia ‘berfikir’?

Untuk mengelakkan daripada encik syaitan mengambil kesempatan pada pemikiran saya, saya perbanyakkan istighfar dan munajat. Benar, murabbi / pendidik saya selalu berpesan, ‘Jika ada yang tak kena dalam kerja-kerja kita, segera kembali kepada DIA.. Hanya Dia tempat kita bergantung..

Oh ya, saya lupa. Saya nak kongsi satu dialog lagi yang terlalu banyak yang sya belajar darinya. Basically, bersangka baiklah. Jika ragu-ragu, ‘clarify’ / bertanyalah. Hal ini sangat memberi kesan kepada mereka yang kita ‘seru’, insya-allah. Silap-silap, kita akan mendapat jawapan luar jangkaan kita.. insya-allah...

Begini kaitannya...

Sejak ada Karla, kami serumah juga terpaksa mengamalkan satu ‘culture’ baru iaitu sentiasa bertudung dan berpakain lengkap di rumah. Alhamdulillah, kekuatan dari Allah. Tahu kenapa kami terpaksa begitu? Seperti yang saya sebut dalam entri ke 4 cerita ini, Karla berkawan dengan pelajar Muslim lelaki yang lain (Omanis dan Afghan). Jadi, sepanjang Karla ada di sini, rumah kami pun jadi seperti rumah mereka juga.. mereka keluar masuk.. (huh?)

Namun, Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah yang memberi kami kesabaran dan juga memelihara kami dari fitnah. Dengan izin Dia, kami memang jarang bertembung dengan mereka.. atau boleh dikatakan, tak pernah.. kecuali satu kali dengan Abdullah dan satu kali dengan orang-orang Omani.. ketika mereka menunggu Karla bersiap untuk keluar berjalan. Alhamdulillah, mereka tak menganggu kami apa-apa, bahkan menghormati kami sebagai saudara muslimah mereka.

Namun begitu, masuk minggu ketiga Karla di sini, hubungan dia dengan Abdullah menjadi semakin rapat. Kawan-kawan dan adik-adik yang datang menziarahi kami semua ‘bercakap-cakap’ berkenaan mereka. Bukan apa... Alhamdulillah, adik-adik ini concern/ kesah kerana merka tak nak maksiat berlaku dalam ‘Bait Nurul Jannah’ kesayangan kami bersama ini (ahaks!). Dan, saya juga sedar saya harus berbuat sesuatu, tapi... ‘apa’? Tambahan, malam itu, kami berkumpul ber’Qiamullail’ di bait ini.. tentu saja hati rasa ‘nak meletup’ jika mengenangkan ‘maksiat’ sedang berlaku dalam tempat yang sama.

Kalau ikut hati saya yang ‘membara’, insya-allah, saya tak kisah je untuk pergi ‘mengetuk’ pintu bilik Karla dan memberi ‘ceramah free’ pada si Abdullah sorang ni... dan saya juga tak kisah kalau dia atau Karla nak marah saya.. saya memang tak kisah..insya-allah... Saya tahu, saya tak marah pada Karla. Tapi, saya marah benar pada si Abdullah sorang ni... (aisshhh!--> tahan marah)

Tapi... Alhamdulillah.. Allah bagi kesedaran untuk saya bertanya balik pada diri saya; ‘atas dasar apa saya bertidak sedemikian?’ Bila diteliti.. pada saya... ‘kemarahan’ saya itu adalah kerana saya ‘bersangka’ pada mereka.. kenapa tidak saya ‘clarify’ sendiri dengan Karla atau Abdullah...? Kenapa saya harus bersangka dan marah? Kan ALLAH kate ‘sebahagian besar dari prasangka itu dosa!’

Alhamdulillah. Dengan berbekalkan kekuatan dari ALLAH, saya berazam untuk memberanikan diri bertanya keesokkan harinya. Seperti biasa, masa sarapan adalah masa kami akan bersua-muka, insya-allah.

‘Hola Karla.. are you alright?

(soalan ditanya kerana melihat mata Karla lebam seperti tak cukup tidur)

‘Oh yea... I’m okay.. how are you Maryam..?’

‘Yup.. good as well.. wanna have some bread with me?’

‘Oh..it’s okay... I’m going to have mine as well..’

‘Erm.. Karla.. is Abdulllah inside?’

‘Oh.. no no.. he was out since last night..

‘Oh, great...!’

(jujurnya, saya terlepas cakap ayat ini)

‘Why?’

(maka, dia pun bertanya kehairanan)

‘Oh, nothing.. err.. yea... nothing. Well, Karla. I’m sorry to say that.. last night.. remember you open the door for my friends to come in? I’m not sure whether you or Abdullah.. but, they we really surprised... you know.. to see a man in this house, late at night...’

‘Oh yea.. yea.. he was going out.... I chased him out... hahahaha..’

Karla bercerita dengan nada berjenaka.

‘Chasing him out? Oho... great! Hahaha... Well, honestly.. some of them thought you and Abdullah are in love.. well, I’m sorry Karla.. I told them not to bother others’ matters.. but you know... may be.. they concern about you... and me as well... Indeed, I was very worried... You know... what will your mum said...... when you hang around with a muslim from Afghanistan... I personally don’t want myself to be accused for leading you into this ‘love’ matters...’

Saya juga berkata-kata dengan nada berjenaka dan tentu saja tak serius. Tapi, memanglah saya hajat dia berfikir tentang itu...

‘Hahahhahaha.... yea... yea... it’s true Maryam...’

‘What’s true? Are you really in love with him? Oh, God... You can’t be serious, can you?’

‘Oh, no.. no.. no... hahahaha...’

‘Well, Maryam.. to be honest.. He wants me.. you know right what he wants?’

Saya mengangguk-angguk. ‘Dasar lelaki!!!’ geram hati saya.

‘Yea.. last night, he was terribly serious... Yea.. you know him, right? His baby face could melt any lady I think...’

‘Really? Alhamdulillah, not me.. Ya Allah perlihara hatiku dari sebarang fitnah..’ bisik hati saya.

‘But, yea.. that’s why I shooed him out.. immediately..! I dont’ want him to be more than just a friend.. so, I said to him last night... ‘OUT! Otherwise, I call someone to kick you out!’’

‘Really? Wow.... you are really great!’

‘Hahahahaha.... was I so cruel?’

‘Nope... you are brilliant actually! I love you Karla...

Saya bercakap dengan nada berjenaka, tapi sungguh saya amat bermaksud.

‘But, Karla.. Can I know why? Why did you chase him out.. or why you rejected him last night? Hahahhaa.....Is that because he’s from Afghanistan?’

‘Erm.... well... basically.... it’s because.. I’m serious when comes into this matter... I don’t want myself easily fall into any man. I want that man to be the father of my children. I hate the so-called ‘relationship’ or ‘partnership’ where promise woman nothing... You want to be with me, you got to marry me first! You want to marry me, you must be good enough to be the father of my children... I don’t want to be easily fall and pick any man to be the father of my children!!’

Aku terkesima. ‘She speaks as if she’s already Muslim,’ bisik hatiku.

You are great, Karla... you are really great.... I’ll pray for you the best...’

Dalam hatiku, macam nak tambah ayat tu sikit, tapi tak tertambah pula. Ingin sekali, saya katakan... itulah hikmah ‘pengharaman zina’ dalam Islam.. dan juga hikmah Islam menggalakkan pernikahan.. demi memelihara zuriat keturunan manusia sejagat.

‘And... you know Maryam.. as I told you before... I don’t want to talk about marriage.. until... I found myself believing something that strong! I want to be a good example to my children.. and, I know.. I’ll be not good enough until I believe or follow any religion that convinced me enough....’

Aku ternganga. Ya.. baru aku teringat.. dia pernah berkata demikian.. masa awal-awal kami ingin berbicara tentang ‘agama’.

‘Oh, Maryam.. I’m sorry. I need to go now.. I’ve classes today..’

‘Oh yea.. it’s okay.. no problem. I’m sorry to take your time..’

‘It’s okay, Maryam.. I always love to talk with you... Oh, yea.. before I forget... I want to know more about your belief.. I mean, you told me before...’

‘Oh, I don’t mind at all... I’ll be here always... just find me when you’ve got free time.’

‘Oh, Maryam.. I forgot.. Hilal.. remember Hilal? He sent me a copy of the Quran.. the Islam book that you showed me before... But, it’s in email... I wish you could check whether it’s okay or not.. and... Do you think if I read it, I’ll get to know your belief more?’

‘Subhanallah, moga Allah beri kebaikan pada kamu, Hilal (salah seorang dari pelajar Oman)’ doa saya.

‘Hilal? Oh, great.. good.... Yea.. no problem, insya-allah... just send me, and I’ll go through it (insya-allah)... Yup.. absolutely.. I think, you will have no problem... Yet, that’s the best book you should read if you want to learn about ISLAM. Others (books and human) are just to explain it better... that’s it.. But, it’s clear.. I believe you can understand it (insya-allah)...’

‘Oh, okay.. great... great... Okay, Maryam..excuse me.... great to know you, Maryam!’

‘Oh yea... please.. no problem... great to know you too, Karla...’

Karla pergi bersiap-siap untuk ke kelasnya. Dalam hati saya, saya beristighfar. Saya masih terpana. Subhanallah... betapa ada lagi manusia seperti ini.... akur pada fitrahnya yang suci... ‘Ya ALLAH, segala puji bagi Engkau yang memberi aku peluang bertemu dengannya.. Semoga Engkau menunjuki dia ke jalan-Mu dengan rahmat-MU, Ya Rabb...’

Jauh di sudut hati saya, sungguh banyak yang saya pelajari dari ‘dialog’ saya ini.

Pertama, baru lah semakin faham ayat Allah dalam surah Al-HUjarat itu... ‘Jangan kamu bersangka.... dan perhalusilah berita yang kamu dapat...’ atau pada saya dalam kes ini, apa yang kamu lihat. Saya memohon kebaikan dari ALLah untuk dia (karla) yang masih diizinkannya ‘berfikir’ sebelum bertindak.... Semoga, kita semuapun begitu... insya-allah..

Kedua, barulah saya nampak dengan lebih jelas, hikmah ayat ALLAH ‘LA TAKRABUZZINA..’ Dah memang manusia tercipta begitu.. punya hawa nafsu yang ‘besar’. Maka Allah mahu hamba-hambanya memelihara diri mereka dari awal lagi... Jangan DEKAT dengan zina... which means... Jangan DEKAT dengan jalan-jalan menuju PENZINAAN.. apa sahaja jalan... seperti COUPLE ke.. DATING ke... ‘TEMAN tapi MESRA’ ke... apa sahaja istilah.. JANGANNN DEKATTT... macam Karla ni.. lainlah.. dia memang ‘bukan muslim’ dan baru nak belajar tentang hakikat hidup.... tapi.. kita yang ALLAH dah bagi ISLAM dari kecil ni.... takkan nak ‘JATUH’ dulu... baru nak SEDAR??? Nauzubillah...

Ketiga, saya tertarik dengan kematangan Karla berfikir tentang siapa yang akan menjadi suaminya... kerana dia amat ‘concern’ tentang siapa yang akan menjadi AYAH anak-anak tersebut. Subhanallah...untuk manusia-manusia yang Allah telah mengurniakan ni’mat hidup dalam ISLAM sejak dari lahir... SEDARlah...... BERFIKIRlah... sebelum kita bertindak... APA kamu mahu rahim kamu mengandungkan anak yang tak tahu bapanya?? Kuatkan hati mu... seperti mana si Karla ini... tanamkan azammu... JANGAN kamu diSENTUH melainkan oleh mereka yang LAYAK menjadi BAPA ANAK-ANAK kamu!!

Wallahua’lam...

Afwan/ maaf.. Emosi sikit bile berbicara bab ini... kerana... saya kasihan... realiti wanita ‘Muslimah’ hari ini.. lagi-lagi di Malaysia...erm.. tak.. diserata dunia... Subahanllah.. Sungguh.. saya kasihan..... dan saya amat kasihan.... huhuhu...

‘Ya ALLAH, dengan rahmat-MU, perlihara kami dari segala fitnah.... Ya ALLAH... dengan rahmat-MU, pimpin kami kejalan-MU yang LURUS.. Ya ALLAH... dengan rahmat-MU... jauhkan kami dari azab siksa-MU...’


p/s: macammana sambungannya?? Temanku kata.. biar pembaca digest dulu.. baru sambung lagi... boleh ke?? boleh kan... fahamkan dulu... nanti baru saya sambung lagi.... okey?



Saturday 6 March 2010

Cerita tentang dia 4 [Seruanku pada mereka]

Sambungan Cerita tentang dia 1, 2 dan 3 [Sile bace 3 post sebelum ini untuk mendapat maklumat awal cerita ini]

Sambil melihat Karla bergerak pergi bersiap-siap untuk ke kelasnya, tak henti-henti saya beristighfar memohon ampunan-Nya, takut kalau-kalau apa yang saya bicarakan tadi punya kesalahan dan kesilapan sama ada saya sedar atau tidak. Saya pulangkan segala urusan kepada-Nya yang Maha Mengurus hamba-hamba-NYa.

Ada sebab mengapa saya menulis ayat Allah tersebut. Alhamdulillah, Allah yang memberi ilham tersebut.

Selain daripada kami bertiga (Ahlul Beit Nurul Jannah), Karla juga berkawan dengan pelajar-pelajar lelaki yang beragama Islam dari negara-negara lain; Abdullah dari Afghanistan serta Hilal dan rakan-rakannya dari Oman. Mereka semua boleh berbahasa arab dengan baik memandangkan itu bahasa ibunda mereka. Tak ingin saya komen banyak tentang mereka, tetapi boleh saya katakan pemuda-pemuda Muslim dari negara lain ini seakan-akan berhadapan ‘culture/ religion shock’ sepanjang keberadaan mereka di sini (Segala puji bagi Allah yang memelihara saya dan teman-teman saya daripada berkeadaan demikian).

Maka, sengaja saya memberi Karla ayat Al-quran dan memintanya memohon bantuan mereka yang berbahasa arab untuk menterjemahkannya tersebut..

Pertama, adalah untuk memberi peluang saudara-saudara Muslims saya itu ‘menyampaikan’ keindahan Deen Islam kepada teman baru mereka ini... saya tak ingin mereka sekadar ‘berkawan’ dengan Karla untuk suka-suka..

Mungkin ada pembaca tertanya, mereka ‘lelaki muslim’ tetapi, mengapa mereka berkawan dengan Karla? Jawapan yang boleh saya berikan adalah; ‘kerana itulah saya kata kan mereka ‘culture shock’!’ wallahua’lam. Semoga Allah memberi taufiq dan hidayah-Nya buat saya dan mereka.

Selain itu, pemilihan ayat tersebut juga tentu saja.. sebagai peringatan untuk mereka sendiri sebagai Muslim yang seharusnya beriman ‘hidup ini bukan untuk bermain-main’ tak kira di mana kamu berada... England ke.. Oman ke.... Afghanistan ke.. mana-mana pun........ KITA tak diciptakan untuk SIA-SIA! Itu masej saya pada mereka.. insya-allah.. melalui Karla.

Akhir sekali, saya ingin Karla berfikir dan terus berfikir.. tak kira masa.. Saya sedar, saya hentikan perbualan tadi sebenarnya saya hentikan peluang saya untuk bercerita lagi padanya tentang TUHAN dia dan saya... apalagi melihat jadual kami yang sebenarnya susah untuk memberi laluan pada kami untuk duduk ‘bersembang’ lagi seperti ini...

‘Ya Allah, dengan segala kebesaran-MU.. Engkau menjadi saksi aku telah menyampaikan. Aku tak berdaya sedikitpun ke atasnya. Aku serahkan urusan dia pada-Mu, ya Rabb.. Tidak ada Illah yang layak disembah selain Engkau.. Sungguh aku termasuk dalam golongan mereka yang menzalimi diri sendiri...’

**********************************************************************

Masa berlalu pantas. Seminggu saya tak bertemu Karla.. masing-masing kami sibuk. Saya punya urusan saya, dan dia punya urusan dia. Sekali sekala kami hanya terserempak dan saling berbalas senyuman dan sembang-sembang ringkas. Sengaja khabar tentang keinginannya untuk tahu ‘lagi’ tak saya tanyakan. Pada saya, insya-allah, senyuman akan melaksanakan tugasnya.

Tambahan, prinsip saya dalam menyampaikan ialah ‘Orang CARI kita BAGI’.. wallahua’lam.. mungkin kerana berdasarkan cebisan pengalaman-pengalaman yang dikurniakan Allah untuk diri ini... menjadikan saya lebih suka ‘diam’ dan ‘berusaha melahirkan Islam dalam kehidupan’ daripada banyak berbicara tanpa diri tak menjadi contoh yang baik kepada mereka di sekeliling saya.

Apalagi berurusan dengan ‘non-muslim’. Saya lagi-lagi tak ingin kelihatan mendesak. Saya yakin, insya-allah, jika dia masih berhajat dan bersedia untuk mendengar, dia akan mencari saya lagi... atau mungkin... tidak.. wallahua’lam... Sungguh, HIDAYAH adalah MILIK ALLAH swt...... hadiah utk mereka yang IKHLAS BERFIKIR... dan sungguh TIDAK ada PAKSAAN dalam BERAGAMA......... ALLAH akan menunjuki sesiapa yang DIA KEHENDAKI... insya-allah....

p/s: Kamu rasa apa sambungannya???

Cerita tentang dia 3 [Soalan 3]

Sambungan Cerita tentang dia 1 dan 2 [Sile bace 2 post sebelum ini untuk mendapat maklumat awal cerita ini]

‘Well.. okay... let me tell you my story. Yea.. I was born in a Muslim family.. my mom and dad both are Muslims. And.. I was brought up in Islamic family culture.. Everything should be always according to the teaching of Islam. Thank God for that. Anyway.. the specialty about my parents are.. They always encouraged us not to just ‘follow’ the Islamic teaching... but also to understand deeply the teaching or the belief that you are following at... so that.. we will become Muslims who choose to practise the Islamic beliefs, not just blindly follow.. My parents don’t ever want us to be Muslims or to practise Islam just because of them or some kind of family tradition. This somehow made me opened to learn and to study in-depth about my religion as well as others.’

‘Oh, that’s good..’

‘Well.. I started to be serious about the religion matters when I was about sixteen years old.. especially when my dad passed away.. and I was there.. near to him.. seeing him to be buried... really.. in real.... So... I started to really think... especially about the day of Judgement and the Judge on the day of judgement.. which we’ve talked about it just now...’

‘Well, yup.. I believe in ALLAH... the only one GOD to be that Judge on that day of Judgement. But.. I don’t want to just believe that.. without being strongly convinced enough...’

‘Oh yea.. I like that point...! You’ve got to be convinced in order to strongly believe in something.’

Aku tersenyum melihat dia menyampuk dengan penuh semangat.

‘Yup.. so what I did was.... I asked myself... what kind of JUDGE I expect on that day of Judgement... or.. basically... Who can I expect to be the GOD... cause.. of course.... the JUDGE must be the GOD.. no others can be... cause GOD.. must.. oh.. well.... what are the criteria that we could expect in GOD, Karla?

‘Oh... I don’t know.. Maryam..’

‘Try one...’

‘Most Powerful may be..?’

‘Yup.. great.... I want my GOD to be THE MOST POWERFUL GOD... no others EVER SIMILAR like HIM in HIS POWER... cannot be BORN... cannot EVER REST... Always always be there.......... for me to call HIM in anytime in anywhere... in other words, I DON’T WANT GOD to have ANY HUMAN LIMITATION...!’

‘Yes, that’s made sense! I want that to be in a GOD as well...’

‘So.. honestly... after I have studied others religion... absolutely... I can’t accept others’ description about their GODS... because... you know.... they said... the GOD rest (check it out in the BIBLE) the GOD called for help (in Hindus as well as in Christianity).... and, the GODS are born.... from a woman womb.....and also can give birth??? Oh.............. I absolutely cannot accept those points of views...... honestly....’

‘But... I don’t know... May be you can, Karla?’

Dia tercengang, wajahnya berkerut. Tak lama kemudian, dia menggeleng-gelengkan kepalanya.

‘No.. cannot... GOD must be special; no others should be similar like HIM or that entity...’

Aku tersenyum. Alhamdulillah. Meskipun dia agak 'confuse' untuk menggunakan ganti nama apa untuk TUHANnya.. tapi, insya-allah... amat kelihatan di wajahnya, dia faham... dia faham tentang SATU KUASA itu... dan ciri-ciri-Nya...

‘Okay, well.. second thing that I want my GOD to be is..... HE is the ONLY ONE that no others can be SIMILAR like HIM in anyway all the time. In other words... I don’t my GOD to be like HUMAN look... like Jesus...... or Buddha.... or the Hindus Gods.............. For me, GOD cannot be like that.......... can NEVER be like that........... cause............ GOD should be so SPECIAL........ NOTHING others SIMILAR like HIM.... HE is the GREATEST...... He creates HUMANKIND.. WHY should HE has the same look like HUMAN??? NEVER.. EVER....!!’

‘I rather not to SEE HIM now... because HE IS SO SPECIAL.... my human EYES can NEVER see HIM.... but.... HE is always THERE....’

‘What about you, Karla? You can agree me not... It’s just what I personally expect my GOD to be.’

Sekali lagi, dia tercengang dan wajahnya berkerut. Kali ini, dia segera menggeleng-gelengkan kepalanya.

‘No.. cannot...’

Sambil mengangguk-angguk;

‘Yet, I totally agree with you... it’s just make sense that GOD must not be in human look... yea... I agree with that, Maryam..... I do agree....’

‘Okay, KARLA.. basically.... the third thing I want my GOD to have is HE IS ONE. No OTHERS. Because HE is the MOST POWERFUL.. HE needs NO ONE.............. to be with HIM....... and He ALONE administrate the WHOLE WORLD.. including my personal life... as well as each and every human kind... HE is EVERYTHING....... MOST GRACIOUS.. MOST COMPASSIONATE... MOST POWERFUL.. MOST.. or ALL-KNOWING............... which means I need not to tell HIM what I feel.. cause HE KNOWS everything about me......... HE is THE ONLY ONE that I SEEK in anytime.. in everywhere.. I don’t want to be CONFUSED... I just want ONE and ONLY GOD who has Every BEST ELEMENTS with HIM...’

‘Would you agree with me, Karla? You definitely can disagree if you want... no problem at all..’

‘No.. I agree.. I totally agree...’

Dia diam, dan memandang ke hadapan... seakan merenung jauh.

‘Everything you’ve said is just made sense to me........ why should I deny.....’

‘And.. Of course... Karla.. I should say that..... all those criteria of GOD... just fit ONE GOD... the GOD or the Judge that has been well-described in the ISLAMIC teaching.......ALLAH (All praises be to HIM only).’

‘Indeed, HE is ONE. He describes HIMSLEF as the ONLY GOD... No one can see HIM as He is SIMILAR to Nothing.............. NEVER be BORN and what more to give birth. NEVER REST and NEVER has any HUMAN LIMITATION... HE is the GREATEST... HE is THE ONE.’

Dia mengangguk-ngangguk. Dia hanya diam dan merenung jauh.

Sungguh, Hanya Allah Maha Tahu aku ingin sekali meneruskan diskusi ini. Ingin sekali aku membukakan padanya lagi kitab suci Al-Quran untuk dia melihat betapa ALLAH menceritakan siapa DIA dengan Jelas dan Terang sekali.

Tetapi masa begitu mencemburui. Saya tidak mahu dia terlewat dek kerana saya, dan kerana belajar tentang ‘agama’. Saya beriman bahawa Islam sukakan disiplin dan Islam sukakan kejujuran, maka saya segera berkata;

‘Karla.. I would like to tell you more... and I know you want me to do so, don’t you?’

‘Yes, absolutely... I want to know more.. Maryam....’

But, Karla.. it’s time. You need to go to your class, don’t you?’

‘Oh..... yea... I forgot about it at all......!!’

‘Yea... I know... I’m sorry, dear... taking your time..’

‘Oh no.. it’s okay...... Oh Maryam.. I want to know more... I want to....’

‘Well, we will continue if you want.... I’m more than happy to do so.....’

‘Okay.. I will...’

‘Oh yea.. before you go... I want to give you this verse... you might ask you Omanis friends what does it mean........’

‘Oh, that’s great....!!’

Aku pun menuliskannya ayat Surah Al-mukminun, ayat 115 dan 116 dalam bahasa Arab yang maksudnya;

‘Maka apakah kamu mengira, bahawa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahawa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? Maka Maha Tinggi Allah, Raja yang sebenarnya: tidak ada Tuhan selain Dia. Tuhan (yang mempunyai ‘arasy yang mulia.’

****[Insya-allah, perkongsian kisah ini bersambung pada post seterusnya]****